Menu
optimasi seo konten

Optimasi SEO Halaman: Membuat Konten untuk Audiens dan Mesin Pencari

Optimasi SEO halaman agak berbeda dengan Optimasi SEO website. Fokus utama optimasi SEO pada halaman yaitu pengoptimalan pada konten itu sendiri. Sedangkan pada optimasi SEO Website menitikberatkan pada keseluruhan website.

Keduanya saling berkaitan satu sama lain. Namun agar memudahkan dan fokusnya lebih jelas, saya sengaja memisahkan 2 pembahasan ini. Berikut tahapan optimasi SEO halaman:

Optimasi SEO Pada Struktur Halaman

Tidak kalah penting untuk optimasi SEO selain struktur website yaitu struktur halaman dan struktur URL atau link halaman yang baik. Struktur halaman harus jelas mulai dari header, body dan footer. Tujuannya agar memudahkan pengunjung untuk menavigasi halaman.

Dalam menyusun struktur halaman perhatikan hal-hal berikut:

1. Hanya ada satu elemen Heading 1 atau H1 di setiap halaman.

Heading 1 atau tag <h1> merupakan bagian paling penting untuk menunjukkan judul utama dari Konten. Judul ini menggambarkan isi dari halaman tersebut. Contoh tag html H1:

Tag H1 ini tidak terlihat langsung di halaman antarmuka pengunjung website. Kita bisa melakukan pengecekan untuk memastikan halaman hanya memiliki satu Heading 1. Yaitu dengan membuka source html halaman tersebut dan melihat tag h1.

Caranya klik kanan pada halaman tersebut kemudian ke “view page source”. Maka browser akan membuka source halaman. Di halaman source tekan ctrl + f untuk membuka form pencarian kemudian masukkan <h1> maka akan terlihat ada berapa tag h1 pada halaman tersebut.

2. Kelompokkan Informasi yang berkaitan dalam satu Sub Judul Format H2-H6

Sub heading atau Sub Judul sangat penting agar memudahkan pengunjung mendapatkan informasi yang terstruktur serta bagian-bagian penting dari halaman. Format sub judul dengan elemen tag H2 sampai H6. Penggunaan Sub judul ini juga harus logis dan berurutan.

Contoh: Jika kita memiliki sebuah halaman website yang memuat tentang Apartemen Murah di Jakarta. Maka kita bisa membuat struktur hierarki halaman yang SEO seperti ini:

  • Judul: Apartemen Di Jakarta (Format h1)
    • Apartemen Dijual di Jakarta Selatan (Format h2)
      • Kebayoran Apartemen dan Residen (Format h3)
        • Informasi tentang Kebayoran Apartemen dan Residen (format paragraf)
    • Apartemen Sewa di Jakarta Pusat (Format h2)
      • Apartemen Emerald Jakarta Pusat (Format h3)
        • Informasi tentang Apartemen Emerald (format paragraf)

Jika kita melihat HTML maka potongan kodenya akan seperti ini:

3. Optimasi SEO Gambar Pada Halaman

Tidak hanya pada teks, penerapan SEO juga berlaku untuk gambar yang terdapat di halaman. Hal ini penting untuk memudahkan mesin pencari memahami konteks gambar tersebut. Berikut poin penting untuk SEO pada gambar:

  • Pemilihan Nama File yang Relevan: Beri nama file gambar dengan deskripsi yang relevan dengan konten gambar. Gunakan kata kunci yang relevan jika memungkinkan. Misalnya, jika gambar menampilkan apartemen di Jakarta, Kamu bisa menamainya “apartemen-jakarta.jpg” daripada “IMG001.jpg”.
  • Atribut Alt Tag: Setiap gambar harus memiliki atribut alt (teks alternatif) yang mendeskripsikan secara singkat sesuai konteks gambar. Atribut alt membantu mesin pencari memahami konten gambar dan juga memberikan deskripsi kepada pengguna jika gambar tidak dapat dimuat. Pastikan deskripsi ini alami dan relevan dengan konten halaman. Contoh “Taman Apartemen Emerald Residence”
  • Ukuran dan Format Gambar yang Tepat: Optimalkan ukuran dan format gambar untuk meminimalkan waktu muat halaman. Gambar yang terlalu besar dapat memperlambat waktu muat halaman, yang dapat berdampak negatif pada pengalaman pengguna dan peringkat SEO. Gunakan software kompresi gambar atau format seperti WebP untuk mengurangi ukuran file gambar tanpa mengorbankan kualitas. Dari pengalaman kami gambar dengan ukuran 100 Kilo Byte cukup masih bisa terbuka dengan cepat.
  • XML Sitemap untuk Gambar: Sertakan gambar-gambar dalam sitemap XML yang terpisah, atau dalam sitemap XML utama situs web. Ini membantu mesin pencari menemukan dan mengindeks gambar-gambar dengan lebih efisien.
  • Deskripsi dan Caption: Jika gambar memiliki deskripsi atau caption, pastikan untuk mengoptimalkannya dengan kata kunci yang relevan dan deskripsi yang informatif. Ini bisa membantu meningkatkan kemungkinan gambar muncul dalam hasil pencarian gambar.
Melakukan optimasi SEO gambar pada halaman konten
Mengisi Teks Alternatif dan Caption menggunakan WordPress.

Optimasi Meta Tag SEO

SEO meta tag tidak kalah pentingnya dalam suatu halaman web. Meta tag ini memang tidak terlihat langsung oleh pengguna. Karena berada di <head> kode sumber HTML dari halaman tersebut. Namun fungsinya sangat penting untuk mengontrol dan memberikan informasi tambahan ke robot mesin pencari.

SEO meta tag ini banyak jenisnya sangat tergantung pada konteks halaman. Namun ada beberapa yang penting harus ada agar SEO halaman optimal terutama untuk mesin pencari Google.

1. Meta Viewport

Tag ini berguna untuk mengatur tampilan pada ponsel. Ini penting untuk menunjukkan ke mesin pencari bahwa website kita sudah menerapkan tampilan responsif. Website yang responsif memiliki SEO yang lebih. Apalagi sekarang google telah menggunakan mobile first indexing maka tag ini menjadi wajib ada di halaman website kita.

Berikut aturan untuk menerapkan meta viewport

  • width=device-width: Menyetel lebar halaman agar sama dengan lebar layar perangkat, sehingga halaman akan terlihat sesuai dengan lebar layar perangkat pengguna.
  • initial-scale=1.0: Mengatur tingkat zoom awal halaman. Dalam contoh ini, skala awal halaman diatur menjadi 1.0, yang berarti halaman tidak diperbesar atau diperkecil saat pertama kali dimuat.
  • minimum-scale, maximum-scale: Sifatnya opsional. Ini bisa digunakan untuk mengatur rentang zoom yang diperbolehkan pengguna. Jika kamu ingin mencegah pengguna untuk memperbesar atau memperkecil halaman, maka bisa menggunakan minimum-scale=1.0 dan maximum-scale=1.0.
  • user-scalable: Sifatnya opsional. Nilai no atau yes bisa digunakan untuk mematikan atau mengaktifkan kemampuan pengguna untuk melakukan zoom pada halaman.

2. Title Tag

Title tag <title> </title> adalah elemen HTML yang digunakan untuk menentukan judul halaman web. Judul ini akan tampil di tab browser pengguna ketika mereka mengunjungi halaman.

Selain itu secara umum akan muncul sebagai judul utama dalam hasil pencarian mesin pencari. Namun Google Search juga sering memakai tag H1 pada halaman hasil pencarian tergantung pada relevansi kata kunci pengguna.

Title tag sangat penting untuk SEO karena mesin pencari menggunakan judul halaman untuk memahami konten halaman dan menentukan relevansinya dengan kata kunci pencarian. Selain itu judul halaman yang menarik dan deskriptif juga dapat meningkatkan tingkat klik (CTR) dari hasil pencarian.

4. Meta Deskripsi

Meta deskripsi <meta name="description" content= "cuplikan deskripsi"> adalah elemen HTML yang digunakan untuk memberikan deskripsi singkat tentang isi halaman web. Deskripsi ini tidak ditampilkan di halaman web itu sendiri, tetapi muncul sebagai cuplikan teks di hasil pencarian mesin pencari.

Meta deskripsi membantu pengguna memahami konten halaman sebelum mereka mengkliknya, dan juga dapat mempengaruhi tingkat klik (CTR) dari hasil pencarian.

Meskipun meta deskripsi tidak secara langsung mempengaruhi peringkat halaman di mesin pencari, penulisan deskripsi yang menarik dan relevan dapat membantu meningkatkan CTR. Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi peringkat halaman web.

Contoh menggunakan meta deskripsi pada halaman kode HTML.

5. Robots Meta Tag

Robots meta tag <meta name="robots" content "instruksi"> adalah elemen HTML yang berguna untuk memberikan instruksi kepada bot mesin pencari bagaimana harus mengindeks dan mengikuti halaman web. Tag ini memungkinkan pengontrolan lebih lanjut bagaimana mesin pencari memperlakukan halaman. Termasuk apakah halaman tersebut diindeks, diikuti, atau diabaikan.

Robots meta tag berbeda dengan robot.txt yang biasanya untuk pengaturan seluruh website. Sedangkan robot meta tag untuk mengatur instruksi per halaman website.

Berikut beberapa nilai umum yang bisa digunakan dalam robot meta tag:

  • index: Instruksi kepada mesin pencari untuk mengindeks halaman.
  • noindex: Instruksi kepada mesin pencari untuk tidak mengindeks halaman. Contoh halaman admin, pengiriman, konfirmasi pembayaran, dll.
  • follow: Instruksi kepada mesin pencari untuk mengikuti tautan yang terdapat di halaman tersebut.
  • nofollow: Instruksi kepada mesin pencari untuk tidak mengikuti tautan yang terdapat di halaman tersebut. Contoh link sponsor, link pembayaran, link komentar, dll.
  • noarchive: Instruksi kepada mesin pencari untuk tidak menyimpan salinan arsip dari halaman.
  • nosnippet: Instruksi kepada mesin pencari untuk tidak menampilkan cuplikan teks atau snippet dari halaman di hasil pencarian.

Penting untuk menyesuaikan nilai robot meta tag sesuai dengan kebutuhan website. Misalnya, jika kamu tidak ingin halaman terindex, maka bisa menggunakan noindex dalam robot meta tag.

Sebaliknya, jika kamu ingin halaman terindex tetapi tidak ingin tautan di halaman tersebut diikuti, maka bisa menggunakan index, nofollow. Kamu bisa mengkombinasi tag sesuai dalam satu baris kode meta tag.

Berikut contoh penggunaan robot meta tag dalam sebuah halaman HTML:

6. Meta Tag Canonical dan Alternative

Tag canonical <link rel="canonical" href="URL Halaman"> adalah elemen HTML yang digunakan untuk memberi tahu mesin pencari bahwa sebuah halaman adalah versi utama atau asli dari konten tersebut. Hal ini penting terutama ketika terdapat duplikasi konten di beberapa URL.

Sedangkan Tag dengan atribut alternate <link rel="alternate" href="url halaman alternatif"> biasanya berguna untuk menautkan ke versi alternatif dari halaman. Misalnya versi halaman dalam bahasa yang berbeda atau format yang berbeda. Salah satu penggunaan paling umum dari tag alternate adalah untuk menautkan ke versi bahasa alternatif dari sebuah halaman.

Ini membantu mesin pencari memahami harus mengindex halaman yang mana. Serta menampilkan dalam hasil pencarian, mengurangi resiko terjadi duplikasi konten yang dapat mempengaruhi peringkat SEO.

Contoh menggunakan halaman tag canonical jika halaman memiliki berbagai versi bahasa. Misalnya Bahasa Indonesia sebagai konten utama dan Bahasa Inggris sebagai konten alternatif.

Contoh penggunaan tag canonical dan alternatif dalam sebuah halaman HTML yang isi kontennya sama namun beda versi. Pertama merupakan halaman reguler dan kedua merupakan halaman alternatif versi AMP:

7. Meta Author

Meta author <meta name="author" content="Nama Penulis"> adalah elemen HTML yang digunakan untuk menyatakan nama penulis atau pembuat konten dari sebuah halaman web. Ini memberikan informasi tentang siapa yang bertanggung jawab atas konten yang disajikan di halaman tersebut.

Terutama update Google algoritma terbaru terkait EEAT. Meta author dapat memberikan legitimasi tambahan pada konten dan memberikan pengakuan kepada penulis.

Berikut adalah contoh penggunaan meta author dalam sebuah halaman HTML:

8. Meta Tag Published Date dan Modified Date

Meta tag publish date <meta name="publish_date" content="tanggal terbit halaman"> dan modified date <meta name="modified_date" content="tanggal halaman diperbarui"> adalah elemen HTML yang digunakan untuk memberikan informasi tentang tanggal terbit dan tanggal modifikasi terbaru dari sebuah halaman web. Ini membantu mesin pencari dan pembaca untuk memahami kebaruan konten dan relevansinya dalam konteks waktu.

  • Publish Date: Meta tag publish date menunjukkan tanggal ketika halaman pertama kali dipublikasikan atau diterbitkan. Ini memberikan informasi tentang seberapa baru atau lama konten tersebut.
  • Modified Date: Meta tag modified date menunjukkan tanggal terakhir kali halaman tersebut diubah atau diperbarui. Ini memberikan informasi tentang apakah konten telah diperbarui sejak pertama kali dipublikasikan dan seberapa relevan atau akurat informasinya saat ini.

Berikut adalah contoh penggunaan meta tag publish date dan modified date dalam sebuah halaman HTML:

Optimasi Kata Kunci

Kata kunci (juga dikenal sebagai “keyword” dalam bahasa Inggris) adalah istilah atau frasa tertentu yang digunakan oleh pengguna ketika mencari informasi di mesin pencari atau platform lainnya. Frasa kata kunci merupakan inti dari pencarian online karena digunakan untuk menemukan informasi, produk, layanan, atau konten yang pengguna cari.

Kata kunci memainkan peran penting dalam optimasi mesin pencari (SEO) karena halaman web yang dengan kata kunci optimal dan relevan memiliki peluang lebih besar untuk muncul di hasil pencarian terkait.

Selain itu, dalam konteks digital marketing, kata kunci juga bermanfaat untuk menargetkan iklan online. Sehingga memungkinkan pengiklan untuk menampilkan iklan mereka kepada pengguna yang mencari kata kunci tertentu.

Secara umum, kata kunci dapat dibagi menjadi dua jenis:

Kata Kunci Pendek (Short-tail Keywords): Ini adalah kata kunci yang terdiri dari satu atau dua kata saja. Contohnya termasuk “sepatu”, “wisata Bali”, “makanan sehat”, dan sebagainya. Kata kunci pendek biasanya memiliki volume pencarian yang tinggi, tetapi juga persaingan yang tinggi.

Kata Kunci Panjang (Long-tail Keywords): Ini adalah frasa yang lebih panjang dan spesifik, sering kali terdiri dari tiga kata atau lebih. Contohnya termasuk “hotel murah di Jakarta”, “tips memasak rendang Padang”, “tempat wisata alam tersembunyi di Jawa Barat”, dan sebagainya.

Kata kunci panjang cenderung memiliki volume pencarian yang lebih rendah, tetapi juga persaingan yang lebih rendah, dan sering kali menghasilkan lalu lintas yang lebih terarah.

Melakukan Riset Kata Kunci

Melakukan riset kata kunci adalah langkah penting dalam mengembangkan strategi SEO dan pemasaran digital yang efektif. Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat Anda ikuti untuk melakukan riset kata kunci:

1. Tentukan Tujuan

Pahami tujuan dalam melakukan riset kata kunci. Apakah kamu ingin meningkatkan lalu lintas organik, meningkatkan penjualan, atau meningkatkan kesadaran merek? Memahami tujuan akan membantu dalam memilih kata kunci yang tepat. Contoh kata kunci “Monas” akan sangat berbeda intentsinya dengan kata kunci “Harga Tiket Masuk Monas

2. Buat Daftar Topik Utama

Identifikasi topik atau tema yang relevan dengan bisnis atau situs web kamu. Misalnya usaha jual beli mobil bekas maka keyword utama bisa menggunakan “mobil bekas” dengan keyword turunan “cara cek kilometer mobil bekas, bengkel avanza, mobil bekas kualitas bagus, dll

3. Analisis Kata Kunci Pesaing

Telusuri situs web pesaing dan lihat kata kunci apa yang mereka targetkan. Alat analisis pesaing seperti SEMrush atau Ahrefs dapat membantu mengidentifikasi kata kunci yang pesaing gunakan.

4. Pilih Kata Kunci yang Tepat

Pilih kata kunci yang relevan dengan topik dan yang memiliki volume pencarian yang cukup tinggi. Dengan kombinasi kata kunci pendek dan panjang (short-tail dan long-tail) untuk mendapatkan keseimbangan antara volume pencarian dan persaingan.

Alat Untuk Meriset Kata Kunci

Dalam menentukan kata kunci kita bisa menggunakan aplikasi online untuk meriset kata kunci. Mulai dari jumlah volume pencarian, persaingan kata kunci, hingga intensi dari kata kunci. Berikut beberapa yang aplikasi online riset kata kunci yang cukup populer:

1. Google Keyword Planner

Google keyword planner ini tersedia untuk pengiklan yang menjalankan kampanye di Google Ads. Namun sering juga dipakai oleh publisher untuk mencari kata kunci dan volume pencarian.

Penggunaan Keyword Planner di Google Ads sendiri tidak membebankan biaya atau gratis. Hanya saja jika kamu menggunakan Keyword Planner tanpa beriklan volume pencarian kata kunci hanya berupa angka kisaran.

Berbeda dengan jika kamu merupakan advertiser yang menjalankan kampanye. Maka kamu bisa mendapatkan fitur tambahan di mana volume keyword akan berupa angka bulat.

Riset Keyword Menggunakan Google Ads Keyword Planner
Riset Kata Kunci dengan Keyword Planner

2. Ahref Keyword Generator

Kamu juga bisa menggunakan Keyword Generator dari Ahref untuk melakukan riset keyword. Masukkan kata kunci yang akan digunakan kemudian pilih negara. Maka Ahref akan memberikan rata-rata volume pencari kata kunci tersebut.

Selain itu pada daftar volume pencarian kata kunci juga terdapat kata kunci terkait. Alat riset kata kunci ini gratis dari Ahref. Namun sangat minim fitur. Sedangkan yang lebih lengkap bisa menggunakan Keyword Explores Ahref. Tapi tidak gratis harganya mulai dari $99 per bulan.

Optimasi Informasi Konten

Semua optimasi SEO pada halaman yang kita lakukan di atas tidak akan ada gunanya jika informasi pada konten tidak menarik dan tidak unik. Dalam membuat konten, target utama kita adalah memberi manfaat ke audiens. Bukan mesin pencari.

Pada saat membuat konten perhatikan hal-hal berikut.

1. Gunakan Perspektif Orang Pertama

Pada saat membuat konten gunakan perspektif orang pertama. Artinya sudut pandang pembuat konten adalah sudut pandang pelaku langsung. Gunakan kata ganti orang pertama baik tunggal maupun jamak dalam konten. Misalnya saya, kami, kita, dll.

Contoh: Proyek perumahan ini meskipun bersubsidi namun tetap menggunakan material berkualitas tinggi. Lebih baik: Dalam setiap pengerjaan proyek perumahan bersubsidi kami selalu menggunakan material berkualitas tinggi.

2. Bahas Detail dan Mendalam

Konten yang baik secara SEO adalah konten yang mengutamakan audiens. Buat konten dengan informasi unik dengan pembahasan yang mendalam. Gunakan keunikan bisnismu sebagai penekanan dan bahas topik dengan lebih mendalam serta komprehensif.

Hindari menggunakan informasi yang sifatnya generik. Generik di sini maksudnya informasi-informasi yang terlalu umum yang berlaku secara luas. Informasi ini tidak memberikan keunikan ke audiens yang membaca konten.

Contoh: Hotel kami menyediakan 30 kamar mewah dan nyaman. Lebih Baik: Hotel kami menyediakan kamar dengan bed terbaik dari King Koil.

3. Gunakan Kalimat Singkat, Padat dan Jelas

Dalam membuat konten gunakan kalimat-kalimat sederhana dengan singkat, padat, jelas dan informatif. Kalimat pendek akan memudahkan audiens dalam menyerap informasi yang kita berikan. Umumnya kalimat pendek dengan kurang dari 15 kata akan lebih mudah terbaca.

Selain itu hindari penggunaan kalimat majemuk. Kalimat majemuk biasanya memiliki 2 ide dalam satu kalimat. Lebih baik buat menjadi 2 kalimat pendek. Hubungkan atar kalimat secara logis dengan ide yang mengalir. Gunakan kata transisi agar perpindahan ide kalimat menjadi logis.

4. Gunakan Sumber Kredibel dan Terpercaya

Sebagai pelaku bisnis tentu kita memahami apa yang sedang bahas. Namun informasi tersebut tidaklah berdiri sendiri. Tanpa dukungan sumber yang jelas dan kredibel maka konten tersebut bisa saja dianggap omong kosong.

Oleh karena itu selalu berikan sumber-sumber online terpercaya dan kredibel. Tautkan link sumber pada kata atau frasa yang berkaitan. Hindari asal googling dan menempatkan sebagai sumber. Jika kamu perhatikan link-link pada konten ini terdapat berbagai link sumber untuk memperkuat kredibilitas informasi.

5. Hindari Salah Tik

Salah ketik atau saltik atau populer juga dengan sebutan typo. Ketika menulis konten perhatikan kesalahan pengetikan. Selain mengganggu pembaca salah tik bisa menyebabkan perubahan makna. Hal ini tentu saja tidak bagus untuk SEO konten itu sendiri.

Tutorial Goals

Setelah membaca tutorial ini dengan cermat sekarang kamu sudah bisa membuat konten dan halaman yang optimal secara SEO. Namun perlu sangat penting untuk mengingat prinsip “Buatlah konten untuk audiens bukan mesin pencari”.

Saut
Saut

Semua harus berdasarkan datanya bukan katanya. Ikut mengembangkan salah satu media nasional dari nol hingga 2,5 juta pengunjung per bulan. Expert di bidang Digital Marketing, SEO dan pengembangan brand.

Articles: 3

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konsultasi Gratis